SUMBA YANG MEMESONA



Berpelesir ke Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya ke pulau Sumba merupakan ide cemerlang untuk mengisi liburan, baik itu liburan pribadi maupun bersama keluarga. Pulau paling selatan Indonesia ini juga dikenal dengan nama pulau sandlewood merujuk pada kudanya yang kecil namun sangat kuat dan lincah. Sumba terkenal bukan hanya karena kudanya tetapi juga karena segudang pesona alam nan eksotik yang mampu mengisi pengalaman dan menambah wawasan dan pengetahuan kita mengenai betapa kayanya Indonesia. Beragam budaya dan keindahan alam yang memosana akan menghadirkan rindu untuk senantiasa kembali ke Sumba.

Salah satu tempa menarik di Sumba yang dapat dijadikan destinasi untuk dikujungi adalah Rumah Budaya Sumba. Rumah Budaya ini dikelolah Ptr. Robert Ramone, CSsR. Berlokasi di pinggiran kota Weetebula, Rumah Budaya ini menarik untuk dikunjungi karena di dalamnya tedapat berbagai artefak-artefak purbakala khas Sumba, seperti kain tradisonal, batu kubur, parang, tombak, mamuli dan masih banyak lagi. Semua benda-benda ini dikumpulkan dan didatangkan dari berbagai sudut Sumba. Mengunjungi Rumah Budaya akan menambah wawasan mengenai budaya Summba.

Rumah Budaya Sumba
Rumah budaya ini sendiri memiliki gaya arsitektur rumah tradisional Sumba pada umunya, bertiangkan kayu, berlantai bambu dan beratapkan alang-alang. Desainnya yang kuat dengan bahan atap yang unik menjadikannya bangunan yang kokoh. Seperti rumah tradisional Sumba pada umumnya yang memiliki tiga lantai, yang mana lantai dasar untuk hewan peliharaan seperti kerbau dan kuda, lantai dua untuk anggota keluarga yang terdiri dari kamar-kamar tidur serta perapian yang terletak persis di tengahnya dan lantai tiga atau loteng untuk menyimpan hasil panen. 

Bagi pengunjung dan wisatawan yang berminat untuk menetap dalam jangka waktu tertentu, rumah budaya juga menawarkan penginapan dengan bangunan-bangunan bernuansa tradisional khas Sumba. Menginap beberapa hari di penginapan yang disediakan oleh pengelolah akan membuat anda merasakan sensasi seperti menginap di rumah-rumah tradisonal Sumba. Bagi anda yang berminat mengekspor dan menjelajah keindahan dan keunikan beragam pesona alam dan budaya Sumba, rumah budaya juga menyiapkan paket tour yang menarik. 

Jika anda berkunjung ke Sumba pada musim kemarau (bulan Mei hingga Oktober) anda akan menikmati Sumba yang beriklim tropis dengan padang sabananya yang terbuka, berwarnah kering kecoklatan (merujuk pada puisi Taufiq Ismail). Sedangkan pada musim hujan (bulan Oktober hingga April), anda akan menikmati Sumba dengan padang-padang sabana dan bukit-bukit kapurnya yang menghijau bak permadani serta kuda-kuda liar sebagai penghiasnya. 

Festival Pasola
Berkunjung pada bulan Februari hingga Maret anda akan menyaksikan suguhan festival pasola yang diadakan sekali setahun di kecamatan Kodi dan Lamboya (Februari) dan di kecamatan Wano Kaka (Maret) . Pasola yang berasal dari kata ‘sola’ atau ‘hola’ yang berarti sejeni lembing kayu yang dipakai untuk saling melepmar dari atas kuda yang sedang dipacu oleh dua kelompok yang sedang berlawanan. Setelah mendapat imbuhan ‘pa’ artinya menjadi permainan. Jadi, pasola atau pahola  adalah permainan ketangkasan saling melempar lembing dari atas kuda yang dipacu antara dua kelompok yang berlawanan.

Tempat menarik lainnya yang mungkin membuat anda terkesima dengan pulau para marapu ini adalah kampung-kampung tradisionalnya yang masih terjaga dengan baik. Salah satu  yang dapat dijadikan destinasi adalah kampung adat Waitabar. Kampung ini cukup unik karena lokasinya yang persis berada di tengah kota Waikbubak. Kunjungan anda akan semakin lengkap jika diadakan antara bulan Oktober dan Novmber karena pada bulan-bulan tersebut biasanya diadakan ritual bulan suci atau dalam bahasa masyarakat setempat disebut dengan ritual wulla poddu.

Kampung Tradisional Waitabar
Kunjungan ke kampung-kampung tradisional akan semakin terkesan karena anda juga dapat melihat dan menyaksikan industri seni tradsional seperti seni pembuatan kain-kain dan tenun-tenun tradisonal. Tak hanya meihat dan menyaksikan, di beberapa sentra industri anda juga bersekesempatan mencoba sendiri bagaiman cara pembuatan kain tersebut, mulai dari proses pewarnaan, proses pemintalan benang hingga proses desain motif serta pembuatannya.

Pantai Mandorak
Terakhir, satu hal yang tidak boleh dilupakan dan harus ada di agenda liburan adalah kunjungan ke pantai-pantai Sumba. Sumba merupakan salah satu pulau yangdikelilingi dengan pantai yang masih alami. Ada banyak pantai berpasir putih dengan ombak yang sangat mendukung untuk berselancar, misalnya saja pantai Mandorak dan danau air asin Wee Kurri di Kodi. Yakinlan bahwa ketika anda berkunjung ke Sumba anda tidak akan pernah menyesal, sekali anda megninjakkan kaki di Sumba dan menyaksikan padang serta pantainya yang memesona akan ada rindu yang besar untuk kembali lagi.

Danau Air Asin Weekuri
Masih banyak lagi tempat wisata yang layak dinikmati. Segera jadwalkan liburan anda untuk menyibak pesona tanah Sumba.

Komentar

Postingan Populer