USIA

Aku tak tahu bagaimana ini mungkin terjadi” kata Mrs Maple sambil memangkas rambut putih Benjamin. “Bukannya berkurang, tetapi tampaknya rambutmu mulai tumbuh.”

“Bagaimana jika aku katakan bahwa kalau aku tidak semakin tua, tetapi aku semakin muda?” balas Benjamin.

“Jika demikian” balas Ms. Maple, ‘Saya prihatin! karena kamu harus melihat orang-orang yang kamu cintai meninggal satu persatu sebelum engkau, sebuah tanggung jawab yang tidak mudah.”

“Aku tidak pernah berpikir tentang hidup atau mati seperti itu sebelumnya” ujar benjamin sambil merenungkan akta-kata Mrs. Maple.

“Benjamin” jelas Mrs. Maple, “Kita ditakdirkan kehilangan orang-orang yang kita cintai. Bagaimana cara lain agar kita tahu betapa pentingnya mereka untuk kita?”

Percakapan antara Benjamin dan Mrs. Maple ini merupakan salah scene dalam film The Curious Case of Benjamin Button. Film yang dibintangi oleh Brad Pitt dan Cate Blanchett ini berkisah tentang Benjamin Button yang mengalami proses penuan yang terbalik.

Kata-kata Mrs. Maple kepada Benjamin mengingatkan saya akan novel karangan Mitch Albom yang berjudul Tuesday with Morrie. Sesuai dengan judulnya, novel ini berkisah tentang pengalaman penulis bersama Morrie Schwartz yang merupakan bekas profesornya. Pada setiap pertemuan yang berlangsung pada hari selasa, Morrie selalu membagikan refleksi tentang hidup kepada Mitch.

Satu pesan Morrie kepada Mitch pada satu Selasa adalah tentang usia dan kematian. “Semakin kita dewasa semakin kita paham. Jika kita masih memelihara sikap tidak peduli seperti ketika kita berusia 22, maka kita akan selalu berusia 22. Usia bukan hanya soal berkurangnya waktu hidup tetapi juga pertumbuhan dan pemahaman yang semakin meluas. Kesadaran dan pemahaman yang positif bahwa kita akan meninggal membuat kita menghidupi kehidupan yang lebih positif dan bermakna.”

Seperti kata Mrs. Maple, “Waktu hidup yang singkat serta kehilangan orang yang kita sayangi membuat kita sadar betapa pentingnya kehadiran mereka untuk kita.”

Komentar

Postingan Populer