MANGERE: NEW ZEALAND part 2
Hari
ini Gereja semesta mempertingati St. Theresia dari Lisieux. Theresia lahir di
Prancis pada tanggal 2 Januari 1873 dan meninggal di Lisieux Perancis pada
tanggal 30 September 1897 pada usia yang masih sangat muda: 24 tahun. Theresia adalah seorang biarawati
Karmelit yang dikanonisasi pada tahun 1925. Theresia diangkat sebagai Doktor
Gereja oleh Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 19 Oktober 1997. Dia menjadi satu
dari empat wanita yang mendapat gelar Doktor
Gereja mengikuti St. Teresa dari Avila, St. Katarina dari Siena dan St.
Hildegard dari Bingen. Theresa juga dikenal sebagai Bunga Kecil Yesus.
Bertepatan
dengan Peringatan dari St Theresia, kami diundang dan diajak oleh Ptr. Roy
untuk mengikuti perayaan pesta Paroki di Mangere yang berpelindungkan St.
Theresia dari Lisieux. Umat Paroki mangere pada umumnya adalah orang kepulauan
Pasifik. Dan salah satu kekasan orang-orang Pasifik adalah badan mereka yang
sangat besar. Meski pada umumnya berbadan besar namun itu tidak mengurangi
mereka untuk bergoyang dan bernyanyi. Badan mereka yang besar rupanya selaras
dengan suara mereka yang juga luar biasa.
Tarian
dan nyanyian inilah yang kami saksikan sore ini. Setelah mengadakan prosesi
Sakramen Maha Kudus mengelilingi wilayah sekitar, acara kemudian dilanjutkan
dengan kegiatan hiburan dan resepsi sederhana. Di sinilah mereka mulai
menampilkan beragam tarian dan lagu serta berbagai jenis hibran lain. Dan yang
menarik, mulai dari yang kecil hingga tua, tanpa mengenal usia, semua terlibat
aktif.
Mereka
juga menampilkan drama tentang riwayat hidup St. Theresia, terutama yang
berkaitan dengan kelahiran dan pejuangan Theresia untuk menjadi biarawati pada
usia yang masih sangat mudah, tantangan dari uskup hingga paus tidan
menyurutkan niatnya untuk menjadi biarawati. Drama yang mereka tampilkan
kelihatan sangat sederhana, tiga orang narator dan beberapa orang menjadi
pelaku yang memerankan Theresia kecil yang menghadapa uskup dan paus untuk
menyampaikan niatnya menjadi biarwati. Meski kelihatan sederhana, apa yang
mereka pertunjukkan sore itu mendapat apresiasi dari umat yang hadir, suatu
buktibahwa penampilan mereka telah berhasil menyentuh setiap orang yang hadir
saat itu.
Terkadang
kita terlalu berpikir tentang hal yang luar biasa, saking luar biasanya, kita
kemudian tidak mengerjakan sama sekali. Hari ini, St.Theresia yang terkenal
dengan Jalan Kecilnya serta pengalaman perjumpaan bersama umat di Mangere mengajarka
untuk mengerjakan segala sesuatu dengan cinta dan kesungguhan. Mungkin
pekerjaan dan profesi kita saat ini kelihatan sangat sederhana, namun yakinlah
jika hal itu dapat menjadi jalan kecil dan untuk berjumpa dengan Tuhan dalam
diri sesama yang kita layani.
Dalamsalah
satu lagu yang mereka tampilkan sore ini, ada satu bagian lirik yang berbunyi demikian, Be kind every day, be kind always, no matter
how small it is. Semoga saya bisa, menjadi baik setiap hari dan selalu, tidak
peduli seberapa kecil adanya.
Komentar
Posting Komentar