Riwayat Hidup Singkat Martir Redemptoris Spanyol
Dari
bulan Juli 1936 hingga bulan April 1939 perang saudara berkecamuk di Spanyol, selama masa itu, tidak
hanya warga sipil, banyak juga imam dan
kaum religius yang dipenjara, diculik,
dan dibunuh secara kejam oleh militer.
Berikut
ini adalah enam orang martir Redepmtoris yang baru saja digelari beato pada
tanggal 26 Oktober 2013 oleh Paus Benediktus XVI. Mereka menjadi martir
Redemptoris karena perjuangan dan usaha mereka yang luar biasa dalam
mempertahankan iman akan Kristus Sang Penebus. Semoga dengan membaca riwayat
hidup mereka, kita juga dapat belajar dan berjuang menjadi martir zaman ini
yang berani mewartakan iman kita di manapun dan bagaimanapun keberadaan kita.
1. Fr. Pozo
Pozo
masuk Seminari Redemptoris di El Espino pada tahun 1913, selama di sana dia
mendapatkan banyak apresiasi karena perjalanan spiritualnya yang luar biasa.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, dia kemudian ditahbiskan menjadi imam pada
tanggal 27 September 1925.
sejak
tahun 1921 poso Menderita penyakit tuberclosis, dalam situasi seperti itu dia
menerima penderitaan tersebut dengan penyerahan dan mempersembahkan dirinya
dalam doa. Meski sudah divonis menederita penyakit TBC dia tetap mendengarkan
pengakuan dosa dan mengunjungi serta merawat orang sakit. Karena bakat dan
kehidupan rohaninya yang mendalam, dia banyak diminta sebagai pembimbing
rohani.
Pada
tahun 1928 Poso diutus ke komunitas apostolik di Cuenca. Dia kemudian
dipindahkan ke seminari karena penganiyaan. Di tempat itulah kemudian dia
ditangkap ketika sedang berdoa Rosario, dan dalam perjalanan dari Cuenca menuju
Tragacette dia ditembak mati.
2. Fr. Ciriaco
Ciriaco
lahir dari sebuah keluarga yang sangat religius. Sejak kecil dia sudah didorong
oleh keluarganya untuk menjalani panggilan sebagai imam. Untuk mendukung
panggilannya, pada tanggal 21 September 1904 dia kemudian menjalani tahap
formasi Redemptoris di El Espino (Burgos).
Sesudah
ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 29 Juli 1917, dia kemudian diutus untuk
berkeja sebagai misionaris di Mexico dari tahun 1920 hingga 1926. Dia juga
menjalani karya pastoral di Madrid di komunitas Maria Bunda Selalu Menolong
dari tahun 1926 hingga 1935.
Dan
pada bulan Mei 1935, dia menetap di Cuenca. Di malam hari tanggal 31 Juli
1936 dia ditangkap dan ditempatkan di
sebuah tempat yang disebut “Las Angustia” di mana dia menderita luka karena
sikasaan. Setelah menderita dalam waktu yang cukup lama dia kemudian meninggal
dunia.
3. Br. Victor
Memiliki
kehidupan spirtual yang luar biasa, dia kemudian bercita-bercita menjadi imam.
Dalam suratnya yang dialamatkan kepada keluarganya pada tanggal 31 Maret 1919
dia menyampaikan hasratnya yang besar untuk menjadi seorang imam.
Setahun
kemudian Victor meninggalkan keluarganya untuk bergabung menjadi seorang
Redemptoris. Pada tahun 1921 dia ditugaskan di komunitas Redmptoris di Cuenca,
di mana dia bekerja sebagai pelayan di komunitas tersebut.
Meski
Victor tidak pernah mengecap pendidikan formal di bangku sekolah, dia merupakan
sosok yang memiliki pembawaan yang halus, secara khusus dia merupakan pribadi
yang unggul dalam hidup asketis, untuk ini dia memiliki pemahaman asketis yang
sanagt mendalam.
Karena
kehidupan rohaninya yang sanagt luar biasa, Superiornya kemudian memperbolehkan
dia menjadi pembimbing rohani bagi gadis-gadis mudah, untuk mereka dia menulis
beberapa seri buku retret dan buku rohani lainnya. Pada tanggal 10 Agustus 1936
Victor ditangkap oleh militer. Dia kemudian dibunuh secara brutal.
4. Fr. Miguel
Miguel
masuk menjadi anggota Redemptoris pada tanggal 8 September 1918 dan dua tahun
kemudian mengikrarkan kaul. Meskipun memiliki kesehatan yang buruk dia tetap
ditahbiskan sebagai imam pada tanggal 27 September 1925, dan terbukti karena setelah itu ia menjadi
pengkotbah ulung yang kuat dan tidak kenal lelah.
Sesudah
melayani di komunitas Nava Del Rey (Valladolid), Granada, Santander dan Vigo,
Miguel kemudian diutus ke komunitas Cuenca pada tahun 1932, di mana di sana dia
secara khusus memberi pelayanan di Gereja St. Philip Neri, sebuah Paroki
Redemptoris.
Pada
tanggal 31 Agustus 1936 dia ditangkap oleh Militer, dia kemudian ditembak dan
dibiarkan berdarah hingga meninggal dunia.
5. Fr. Pedro
Pedro
masuk ke sekolah yang dikelolah oleh Redemptoris di EL Espino dan mengikrarkan
kaul pada tanggal 24 September 1889. Miguel ditahbiskan pada tanggal 29
Februari 1896.
Hampir
seluruh hidupnya dia persembahkan untuk mengusahakan perdamaian, hidup meditasi
kaum religius, berdoa serta memberi kesaksian tentang hidup miskin kepada orang
lain.
Setelah
sekian lama menjadi anggota komunitas Astorga (león) dan Madrid, Pedro kemudian
diutus ke Cuenca. Untuk menghindari perhatian pihak militer dan guna
melanjutkan karya pelayanannya, Miguel kemudian memilih untuk menyamar menjadi
pengemis di jalanan, meski kemudian ia juga ditangkap.
Setelah
beberapa lama ditahan oleh militer dan diberi ultimatum, pada bulan Mei 1938
dia kemudian ditangkap dan dipenjarahkan. Meski dipenjara dia tetam mengadakn
pelayanan. Dia kemudian meninggal pada tanggal 29 Mei 1938 akibat penyakit
disentri.
6. Fr. José
Pada
umur 16 tahun, José masuk Redemptoris dan mengucapkan kaulnya pada tanggal 8
September 1896.Setelah ditahbiskan sebagai imam, selama beberap tahun dia
kemudian bekerja sebagai pengajar di El Espino (Burgos) dan Astorga (León).
Setelah
beberapa tahun mengajar di EL Espino dan Astorga, José kemudian tinggal di
komunitas Pamplona (Navvara), Madrid dan kemudian Cuenca. Dia adalah seorang
misionaris yang yang sanagt terkenal, seorang ahli spirtualitas dan menjadi
pembimbing rohani yang sangat handal.
Sebagai
seorang penagajar atau dosen dia mempublikasikan dua karya hitoris dan menulis
beberapa buku filsafat.
Pada
tanggal 10 Agustus 1936, José ditangkap dan ditahan oleh tentara militer, dia
kemudian meninggal karena ditembak ketika sedang mengampuni mereka yang
menyiksanya. Jose dimakamkan di pamakaman Cuenca.
Komentar
Posting Komentar