IKON BUNDA MARIA SELALU MENOLONG YANG KAYA AKAN MAKNA



Kisah di Balik Ikon Maria Bunda Selalu Menolong

Legenda mengisahkan bahwa ikon Maria Bunda Selalu Menolong merupakan gambaran paling dekat dari ikon Maria Penunjuk Jalan yang dilukis Santo Lukas. Dikisahkan juga bahwa lukisan Maria Penunjuk Jalan yang sangat terkenal itu, pada tahun 1543, dihancurkan oleh tentara Sarakeni, setelah berhasil merebut kota Konstantinopel. Sampai sekarang, kebenaran kisah diatas masih diragukan.
Kebenaran kisah ikon Maria Bunda Selalu Menolong dapat dibaca pada perkamen yang tergantung bertahun-tahun di balkon koor gereja Santo Matius di Roma dan kemudian ditempelkan pada ikon tersebut.

Ikon Maria Bunda Selalu Menolong berasal dari pulau Kreta. Ikon yang telah banyak membuat mukjijat di pulau Kreta itu dicuri dan diselundupkan di antara barang-barang oleh seorang saudagar menuju Roma. Setelah tiba di Roma, saudagar tersebut terserang penyakit yang membahayakan jiwanya. Dalam sakratulmautnya ia memanggil temannya dan menceritakan banyak hal berkaitan dengan ikon Maria Bunda Selalu Menolong yang diselundupkannya. Dari mulut saudagar tersebut diketahui juga bahwa ikon Maria Bunda Selalu Menolong telah menyelamatkannya dari serangan badai pada saat perjalanan menuju Roma. Ia meminta kepada temannya untuk menyerahkan ikon itu ke pangkuan Gereja supaya Maria melalui gambar ini banyak mendapat penghormatan.

Setelah mendengar kisah itu, istri temannya membujuk suaminya untuk tidak membawa ikon itu keluar rumah. Setelah dua kali mendapat penglihatan dari Maria dengan pesan untuk mengembalikan ikon itu ke Gereja, akhirnya ikon itu diserahkan ke pangkuan Gereja. Para Imam Agustinian menerimanya dan memasangnya di Gereja Santo Matius berdampingan dengan ikon Maria Bunda Penasihat Yang Baik dan Maria Penunjuk Jalan yang dibawa oleh seorang saudagar dari Gereja Hagiasofia (kebijaksanaan suci) pada tahun 1482. Selama tiga abad, sampai gereja Santo Matius dihancurkan tentara Perancis dibawah pimpinan Napoleon Bonaparte pada tahun 1789, ikon Maria Bunda Selalu Menolong mendapat penghormatan yang luar biasa dan membawa banyak mukjijat. Dengan hancurnya gereja Santo Matius, hilang pula jejak ikon Maria Bunda Selalu Menolong.

Pada tahun 1856, Serikat Redemptoris (CSsR) menyelesaikan pembangunan gereja Santo Alfonsus diatas tanah bekas gereja Santo Matius. Pada tahun 1859, Pater Eduard Schwindenhammer, ahli sejarah dari Serikat Redemptoris menemukan dokumen-dokumen yang menunjukkan bahwa sebuah ikon Maria yang terkenal pernah ditempatkan di gereja Santo Matius. Setelah melewati penantian selama tujuh tahun dalam usaha dan doa penuh harapan, akhirnya ikon Maria Bunda Selalu Menolong yang dilukis diatas kayu itu berhasil dibawa masuk ke gereja Santo Alfonsus. Bahkan Paus Pius IX meminta kepada Serikat Redemptoris: "Perkenalkanlah Maria Buda Selalu Menolong ke seluruh dunia!"

Sejak itulah, seiring dengan perkembangan dan luasnya penyebaran pelayanan Serikat Redemptoris, Maria Bunda Selalu Menolong semakin populer ke segala penjuru dunia. Bahkan, tak jarang, Maria Bunda Selalu Menolong mendahului para Redemptoris. Sungguh, Maria telah berhasil membahwa Yesus Juruselamat dan mengarahkan berkat penebusan yang melimpah-limpah dari Puteranya bagi dunia.

Devosi kepada Bunda Maria Selalu Menolong semakin tersebar ke seluruh dunia. Selain di Gereja St. Alfonsus Roma, novena yang sama juga tersebar di berbagai tempat di mana Kongregasi Redemptoris (CSsR) berkarya. Beberapa tempat yang terkenal antara lain: Basilica of Perpetual Help di Boston, USA sejak tahun 1870; di Santiago, Chile sejak tahun 1879, di Haiti sejak tahun 1887, di Krakow, Polandia sejak tahun 1903, di Mexico sejak tahun 1908, di Belfast, Irlandia sejak tahun 1911 ribuan umat mengikuti novena; di Curitibia, Brazil sejak tahun 1960 terdapat pusat novena yang disiarkan ke seluruh penjuru Brazil, dari Araraquara sampai lembah sungai Amozone dan diikuti tidak kurang dari 40.000 orang; sejak tanggal 23 Juni 1984 di Gereja Sta. Theresia Bcalaran, Philipine setiap hari Rabu tidak kurang dari 120.000 umat yang berasal dari Manila City maupun desa dan pelosok datang mengikuti novena; kemudian, sejak tahun 1949 di Novena Church Singapore setiap Sabtu dari pagi hingga malam tidak kurang 20.000 umat dengan setia dan kyusuk mengikuti novena.

Paus Yohanes Paulus II pada kesempatan kunjungan ke Gereja St. Alfonsus tempat di tahtakannya ikon asli Maria Bunda Selalu Menolong, mengungkapkan pengalaman-pengalamannya: “Saya ingat pada saat Perang Dunia II, selama pendudukan Nazi di Polandia, saya bekerja sebagai buruh di pabrik di Krakow, setelah bekerja dalam perjalanan pulang ke rumah, saya selalu berhenti di Gereja Redemptoris, karena letaknya memang pada ruas jalan yang biasa saya lewati dalam Gereja itu, ada sebuah lukisan Maria Bunda Maria Selalu Menolong. Saya biasa berhenti di sana,bukan saja karena terletak di ruas jalan yang selalu saya lewati, tetapi karena lukisan itu tampak begitu indah. Dan saya tetap megunjungi Gereja itu, bahkan setelah saya menjadi Uskup dan Kardinal.” Pengalaman batin yang mendalam akan bantuan Bunda Maria Selalu Menolong dinyatakan Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 26 Juni 1994. Dalam suatu ibadat meriah Kardinal Machsrski meletakkan mahkota Paus di atas ikon Maria Bunda Maria Selalu Menolong di Krakow.

Pada tanggal 18 November 2000 di Gereja Santo Leo Agung Jatibening Keuskupan Agung Jakarta para Redemotoris mentahtakan duplikat asli Ikon Maria Bunda Selalu Menolong dari Krakow, Polandia yang dikirim atas usaha Pater Propinsial Redemptoris Propinsi Koln Jerman. Sejak saat itulah, di Gereja ini, setiap Sabtu, diselenggarakan Novena Abadi Maria Bunda Selalu Menolong. Novena yang sama juga diselenggarakan di Wisma Sang Penebus Yogyakarta setiap minggu ketiga dalam bulan, dan di seluruh komunitas dan paroki di mana Redemptoris berkarya berlangsung noven yang sama. Melalui Novena Abadi, banyak umat telah memohon pertolongan dan bersyukur atas kelimpahan buah penebusan Yesus Kristus melalui Bunda-Nya, Maria.

Tanda dan Simbol Yang Kaya dan Penuh Makna

Melihat sambil mendengar kisah ikon Maria Bunda Selalu Menolong, banyak orang menjadi kagum. Namun kekaguman akan berkembang menjadi kecintaan dan penghormatan yang benar kepada Maria Perawan dan Bunda Allah, setelah mengetahui makna dan arti yang terkandung di balik gambar yang kaya akan tanda dan simbol. Dalam ikon akan kita temukan tokoh-tokoh dalam sejarah penyelamatan.

Tokoh pertama adalah Malaikat.
Malaikat di sebelah kanan Bunda Maria diindentifikasi sebagai “St. Mikael Malaikat Agung”. Dia digambarkan sedang memegang tombak dan lembing dengan wadah cuka dan empedu dari sengsara Kristus. Malaikat di sebelah kiri diidentifikasi sebagai “St. Gabriel Malaikat Agung” yang sedang memegang kayu salib dan paku.
  • Melalui Malaikat, kelahiran Yohanes Pembaptis diberitakan (Lukas 1:5-25),
  • Kabar sukacita kepada Maria disampaikan (Luk 1:31),
  • Santo Yosef dibebaskan dari keragu-raguan (Mat 1:19-24),
  • Warta kelahiran Yesus Juru Selamat dikumandangkan kepada para gembala (Luk 2:9-13),
  • Pengungsian ke Mesir ditunjukkan (Mat 2:13-14 dan 19-21) dan,
  • melalui malaikat pula berita kebangkitan disampaikan (Yoh 20:12-13).
Tokoh kedua adalah Maria
Inisial yang terletak di samping mahkota Bunda Maria menyatakan beliau sebagai “Bunda Allah”. Maria Theotokos (MP ΘY)
  • Bunda Allah dan Bunda orang beriman yang rendah hati (Yoh 19:25-27)
  • Jubah warna merah (pakaian para perawan Palestina) menggambarkan keperawanan dan mantel biru tua kehitam-hitaman (pakaian ibu-ibu) menjadi gambaran Maria sebagai Bunda. (di gereja Ortodoks-Byzantin umumnya coklat!)
  • Kepala yang sedikit menunduk menyimbolkan Maria sebagai Perawan dan Bunda Allah yang berduka. Duka dan Susah:
  • Seorang ibu yang mencari dan menemukan anaknya setelah tiga hari dalam kecemasan (Luk 2:44b-50)
  • Yang berdiri dan melihat sengsara dan kematian Puteranya yang tersalib (Luk 19:25-27).
  • Namun semua itu tersimpan rapat dalam hatinya sebagai hamba yang senantiasa setia agar rencana dan kehendak Allah terjadi (Luk 1:38 dan :51b)
    Kita melihat, mulut mungil tak banyak bicara terlukis dalam wajahnya.
  • Mata Bunda menatap kita untuk memancarkan kasih dan menantikan kita dengan hati yang lembut.
  • Tangan kirinya menggendong ringan Yesus dan tangan kanannya terbuka keatas memuliakan Allah dan leluasa bergerak untuk menunjukkan dan membawa Yesus kepada semua orang.
“Jiwaku memuliakan Tuhan dan hatiku bergembira karena Allah Juruselamatku …. dan rahmatNya turun temurun atas orang yang takut kepadaNya.¨ (Luk 1:46-50).

Bintang yang terletak pada dahi adalah gambaran Maria yang senantiasa siap mendasar kan pikiran dan karyanya pada bimbingan Allah. Ketiga bintang menggambarkan Bunda Maria sebagai bunda tanpa noda dosa (sebelum, waktu dan sesudah kelahiran Yesus Juruselamat)
Tokoh ketiga, tokoh kunci dalam Ikon ini adalah Yesus.

Inisial yang terletak di samping kanak-kanak, IC XC adalah singkatan yang artinya”Yesus Kristus”
Melihat wajahnya, Yesus menatap salib yang dibawa Malaikat Agung Gabriel, namun mata-Nya menerawang jauh penuh misteri menyimbolkan bahwa di balik sengsara dan salib itu ada kemenangan dan kasih karunia hidup kekal.

“…. Demikian juga Anak manusia harus  ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.” (Yoh 3:13b-14)
Tangan Yesus terbuka dan diletakkan di atas tangan Maria seolah Yesus berkata:
“Bunda-Ku kemana aku harus pergi dan kepada siapa berkat-Ku dicurahkan?”
Tampak dalam gambar, satu sandal Yesus terlepas.

Arti pertama, dalam kemanusiaan-Nya, demi melihat salib, Yesus lari kedalam pelukan bunda-Nya sampai tidak perduli sandalNya terlepas. Dengan demikian kita diingatkan untuk segera mohon bantuan Maria bila kita menghadapi kesulitan.

Arti kedua, simbol ini menunjukkan bahwa Yesus mau menebus kita. Dengan memberikan satu sandalNya seperti layaknya upacara penebusan di Israel, ia menyatakan penebusan (Rut 4:7).

Jubah warna biru muda menunjuk keillahian Yesus sebagai Putera Allah dan mantel warna coklat tanah menggambarkan kodrat kemanusiaan yang disandang oleh Putera Allah.

Lukisan Maria Bunda Selalu Menolong belatar belakang warna kuning keemasan. Warna ini menyimbolkan bahwa Yesus Sang Penebus bersama Bunda Maria telah hidup abadi dalam kemuliaan surgawi dan siap menyalurkan berkat-Nya kepada kita yang datang menghadap dan mohon pertolongan-Nya.

Marilah, melalui Santa Perawan Maria Bunda Selalu Menolong, kita datang kepada Yesus Sang Penebus dan dalam pengantaraan Bunda Maria, kita sampaikan harapan-harapan kita. Semoga doa-doa dan harapan-harapan kita menjadi doa-doa dan harapan-harapan Bunda Maria.
Maria Bunda Selalu Menolong doakanlah kami.

Komentar

Postingan Populer