SCARY STORY
1.
ALLELUYA
Salah seorang anggota komunitas kami adalah
imam misonaris. Imam ini dikenal juga sebagai seorang ahli Hukum Gereja. Sebagai
seorang Imam yang paham dengan Hukum Gereja beliau berusaha mengindahkan setiap
aturan dan tata perayaan Ekaristi yang benar, misalnya saja setiap kali misa
harian, Kudus dan Mazmur Tanggapan harus ada dan itu harus dinyanyikan oleh seorang
pemazmur.
Pagi
itu berlangsung misa harian dalam masa pra-paskah. Misa dipimpin oleh imam
tersebut. Awalnya misa berlangsung dengan khidmat dan lancar. Ketika memasuki Liturgi
Sabda terjadi sedikit kekacauan. Biasanya usai bacaan akan disusul dengan Mazmur
Tanggapan. Rupanya pagi ini frater yang
bertugas tidak mempersiapkannya sehingga tidak ada yang mazmur tanggapan.
Dalam situasi seperti itu, seorang frater berinisiatif
menyelesaikan persoalan dengan menyanyikan lagu antar bacaaan dari Madah Bakti no.
210 dengan judul“Firman Tuhan Halus Mengundang”. Kamipun ikut bernyanyi dengan
penuh semangat. Akibat tergesa-gesa kami semua tidak menyadari bahwa dalam
syair lagu tersebut terdapat kata-kata”Alleluya”. Akibatnya, pada ungkapan
alleluya para frater yang menyadari bahwa perayaan tersebut berlangsung dalam masa
pra paskah hanya bisa mendengung “hum, hum, hum.” Payah deh,,,,,,,
2.
SALAM MARIA
Setiap tahun, khsusna dalam masa par-Paskah
seminari kami selalu mengadakan kegiatan kerja bakti sebagai bentuk aksi
sosial. Kegiatan yang berlangsung setelah makan siang ini wajib diikuti oleh
semua anggota komunitas.
“Sebagai salah satu bentuk aksi sosila maka
hari ini kita akan mengadakan kerja bakhti, sehingga untuk itu kalian harus merelahkan
waktu istiahat siang digunakan untuk mengisi kegiatan sosial tadi” ujar salah
seorang formator memberi pengumuman siang itu.
Hari itu jadwal kegiatan kami sangat padat.
Selain kerja bakti, pagi sampai siang kami lalui dengan kuliah, dan pada sore
hari selesai kerja kami masih memiliki jadwal kuliah. Akibatnya kami tidak
memiliki waktu istirahat sedikitpun.
Akibat tidak sempat istirahat beberapa
seminaris mengikuti ibadat malam dengan mata yang terkantuk-kantuk, bahkan
beberapa tertidur dengan sangat lelap. Meskipun demikian doa Salam Maria tetap
didoakan secara bergantian. Karena banyak yang mengantuk setiap orang harus disentuh
untuk menyadarkan gilirannya untuk berdoa.
“Bro sekarang lu pu giliran” ujar salah seorang
seminari kepada oraganis yang sedang tertidur.
Akibat dibangunkan oleh temannya, organis yang
sedang tertidur itu pun kaget dan berujar “Madah Bakhti No. 541.”
Sontak saja seminaris lain tertawa. Bagimana
tidak, bukannya mendoakan “Salam Maria” si organis malah menyebutkan nomor
untuk lagu penutup. Setelah ddicek, rupanya oraganis berpikir bahwa dia
disadarkan oleh temannya untuk mengiringi lagu penutup.
3.
TUJUH BATU
Suatu ketika, pemimpin komunitas kami mengadakan kunjungan komunitas. Selain
mengunjungi anggota komunitas, beliau juga memanfaatkan kesempatan yang sama
untuk melihat pembangunan sebuah gedung baru.
Pada saat memantau pekerjaan pembangunan, beliau
menyuruh seorang postulan, “ambilkan tujuh kerikil dan satu semen” maksudnya
yakni campuranya terdiri dari tujuh ember kerikil dan satu sak semen.
Akibat sangat gugup frater tadi mencari batu
kerikil yang sangat bagus, maksudnya untuk menyenangkan hati pemimpin
komunitas. Frater tadi memang membawakan krikil, tetapi bukan tujuh ember
seperti yang dimaksud oleh pemimpin komunitas melainkan tujuh biji. Sontak saja
pemimin komunitas yang sedang marah-mara tertawa puas.
4.
ONE THOUSAND FOOD
Komunitas menetapkan hari Jumat sebagai hari
berbahasa Inggris (English day). Pada
hari itu setiap orang diwajibkan untuk mengunakan bahasa Inggris. Beberapa
anggota komunitas yang kurang fasih berbahasa
Inggris sering menghindari pemimpin komunitas. Alasannya jelas, menghidari
percakapan karena pengetahuan bahasa Inggris yang masih kurang.
Hari itu juga merupakan hari kerja komunitas. Oleh
bidel kerja, kami semua termasuk pemimpin komunitas diminta membersikan halaman
depan.
“Kebetulan sudah banyak dedaunan dan rumput
liar yang tumbuh mengotori halaman, maka hari ini kita semua akan membersihkan
halaman” demikian bidel kerja memberi pengumuman dalam bahasa Inggris pagi itu.
Selesai sarapan kami semua bergegas ke tempat
kerja. Pada saat sedang membersihkan halaman, tiba-tiba seorang anggota komunitas
berteriak histeris sambil berlari ketakutan.
Pemimpin komunitas yang mendengar teriakan tadi
kaget dan bertanya dalam bahasa Inggris, “What’s up?”.
Anggota komunitas yang ditanya menjawab “One thousand
food father....”
Karena belum mengerti, beliau mengulangi lagi
pertanyaan, “What?”
“One thousand food father...” jawab anggota komunitas
mengulangi jawabannya.
Karena belum mengerti, pemimpin komunitas
akhirnya bertanya dalam bahasa Indonesia, “Ada apa, kenapa tadi kamu berteriak
hesteris?”
“Kaki seribu pater” jawab anggota komunitas yang
masih ketakutan.
Mendengar
jawaban seperti itu, sontak saja kami semua tertawa. Rupanya teman kami ini
menerjemahkan secara harafia kata “kaki seribu” menjadi “one thousand food”.
5.
HOT DOG
Kisah ini terjadi beberapa bulan lalu ketika saya
bersama seorang teman sedangkan menjalankan kegiatan proyek sosial. Kegiatan ini
merupakan salah satu tugas wajib dari komunitas untuk mengisi waktu liburan. Suatu
ketika seorang kenalan mengajak kami untuk makan malam bersama di sebuah rumah
makan yang cukup mewah.
Setibanya di tempat tujuan kami dipersilahkan
untuk memilih menu yang sesuai dengan selera kami. Dari daftar menu yang
disediakan beberapa menu ditulis dengan bahasa asing.
“Kamu pesan apa bro?” tanya temanku kemudian.
“Aku pesan burung darah goreng” jawabku, “Kamu
sendiri pesan apa?” aku balik bertanya.
“Saya tadi pesan menu daging anjing bro” ujar
teman tersebut, “Sudah lama tidak makan daging anjing le..” tambahnya dalam dialek
Barat campur Timor.
Apa yang terjadi kemudian? Yang dihidangkan
oleh pramusaji bukannya daging anjing pedas seperti yang dibayangkan oleh temanku,
melainkan sebuah roti yang dilapisi daging dan daun sayur. Sontak saja kami berdua
tertawa sendiri. Setelah kami perhatikan kembali daftar menu, ternyata teman
saya mengira “Hot dog” adalah menu daging anjing pedas (hot = pedas dan dog =
anjing). Payah deh,,,,
6. PESAN
TAPE
Kisah ini terjadi waktu saya duduk di bangkus
SMA, saat itu asrama kami sedang mengadakan acara perpisahan dengan salah
seorang formator yang akan bertugas di
tempat yang baru. Acara ini dihadiri oleh formator, siswa dan karyawan.
Pada saat acara berlangsung, master ceremony
(MC) meminta perwakilan setiap tingkat untuk menyampaikan kesan dan pesan
selama hidup bersama dengan formator tersebut.
“Kita sudah lama hidup bersama dengan beliau,
pasti ada banyak pengalaman, untuk itu saya meminta perwakilan dari siswa dan
karyawan untuk meberikan kesan dan pesan tentag beliau” ujar sang MC.
Setiap tingkat kemudian mengirim perwakilan
untuk menyampaikan kesan dan pesan terhadap formator tadi. Setelah perwakilan
tingkat selesai, MC kemudian meminta perwakilan dari karyawan untuk
menyampaikan kesan dan pesan.
“Setelah perwakilan dari Siswa, sekarang mari
kita dengarkan kesan dan pesan dari perwakilan karyawan/i” undang sang MC.
Awalnya tidak ada yang berani. Kemudian, salah
seorang karyawan memberanikan diri untuk menyampaikan kesan pesan.
“Saya tidak ada kesan buat pater, tetapi saya
hanya pesan sebuah tape dari pater,” ujar sang karyawan dengan lantang.
Mendengar pernyataan seperTi itu sontak saja
kami semua tertawa. Rupanya karyawan tadi mengartikan kata ‘pesan’ secara
harafia.
7.
BINGUNG
Beberapa hari lalu, seorang frater megunjungi
saudarinya yang juga seorang suster. Akibat tidak mengetahui dengan pasti
alamat susteran, frater tadi lebih banyak waktu menghabiskan waktu untuk
mencari. Akibatnya, begitu tiba di tempat tujuan pintu gerbang sudah ditutup.
Karena
tidak mau usahanya menjadi sia-sia, frater tadi kemudian memberanikan diri membunyikan
lonceng sambil berharap pintu dibukakan. “Semoga ada yang membukakan pintu”
guman frater tadi berharap. Benar saja, beberapa saat kemudian seorang satpam
muncul menemui frater tersebut.
“Jam berkunjung
sudah selesai mas, susternya sudah pada istirihat”, ujar stapam tersebut yang
mengira frater tersebut adalah seorang “awam.”
Mendengar penjelasan tadi frater tersebut
kemudian bertanya, “ Kalo begitu, bisa titip pesan yang pak?”,
“Bisa mas” jawab satapam tersebut.
Merasa mendapat angin segar, frater tadi dengan cepat kemudian berujar,
“Bisa suruh susternya keluar ya pa... ?”
“Ngga bisa mas..., kan saya sudah bilang, jam
berkunjung sudah selesai” jawab satpam dengan nada mulai agak tinggi.
“Tapi,,,tadi kan mas bilang bisan titip pesan?”
balas si frater sengit, “bagaimana nie.....?”
Mendapat pesan seperti itu, sontak saja satpam
tadi menjadi emosi. Beruntung, beberapa saat kemudian suster yang mendengar ada
keributan keluar, dan mempersilahkan frater tadi masuk.
8.
DIKIRA SISWA
Memiliki postur tubuh yang tidak terlalu tinggi
alias pendek seringkali mendatangkan persoalan tersendiri. Bagaimana tidak,
ketika berbaur bersama orang banyak,
adakalahnya kita dianggap sebagai anak kecil.
Seorang Romo kami yang masuk dalam kelompok
berbadan pendek yang baru saja saja ditahbiskan mengunjungi almamaternya.
Mengenakan pakaian biasa, Romo tersebut berecana menemui guru-gurunya dulu
waktu masih SMA, sekalian menghaturkan terima kasih kepada bapak-ibu guru yang
telah mendidiknya.
Memasuki kompleks sekolah, seorang guru mudah
yang juga adalah guru baru di sekolah
tersebut berujar kepada romo tersebut, “eh kamu yang jalan..... cepat pungut
kotoran itu dan buang di tempat sampah”.
Diminta seperti itu romo tadipun memungut
sampah tersebut dan membuangnya ke tempat sampah.
Beberapa
hari kemudian SMA tersebut mengadakan misa tutup tahun. Guru mudah tadi menjadi
serba salah tingkah dan malu karena “siswa” yang disuruhnya membuang sampah
beberapa hari yang lalu ternyata adalah seorang romo.
9.
AIR PUTIH
Kisah
ini terjadi ketika saya masih berada di Postulan Redemptoris. Agar semakin
mengenal kekhasan konggregasi, maka setiap tahun yakni selama kurang lebih satu
bulan pada masa natal dan masa paskah kami ditugaskan untuk mengadakan kegiatan
live-in. Biasanya kami akan tinggal di paroki atau stasi.
Salah satu dari kami ternyata ditugaskan di sebuah
stasi, selama satu bulan dia tinggal di rumah salah seorang umat. Karena
kecapaain akibat perjalanan yang panjang, setibanya di tempat tujuan teman kami ini langsung
beristirahat
Pagi
harinya, dia dia bangunkan untuk mandi, lalu kemudian sarapan sarapan. Selesai
menyantap makanan, yang dihidangkan, karena sudah kehausan teman kami ini
berujar, “bisa minta minum bu?”.
Tidak lama kemudian salah seorang anak keluar
membawakan segelas minuman seperti teh, melihat hal itu teman kami ini kemudian
berujar, “tidak usah repot-repot bu, air putih saja”.
Mendapat penyataan seperti itu, dengan sedikit
senyuman anak yang membawakan minuman tadi berujar, “ini air putih kaka”.
Teman kami tadi menjadi heran karena air putih
kok berwarnah seperti teh. Setelah dicek ternyata air tadi merupakan air hujan
yang telah direbus. Pantas saja berwarna kuning sperti teh.
10.
PRO PATRIA ET ECCLESIA
Memasuki bulan Agustus ada banyak persiapan
yang dilakoni oleh warga seminari guna menyongsong perayaan hari kemerdekaan
tersebut. Salah satunya adalah membangun gapura yang mana pada gapura tersebut
terpampang sebuah tulisan “Pro Patria Et Eclesia, ”.
Suatu ketika, beberapa tukang ojek yang biasa
parkir di tempat tersebut kemudian lantas bertanya kepada salah seorang
formator berkaitan dengan makna kalimat tersebut.
“Pater, apa arti kalimat itu?” ujar salah
seorang tukang ojek sambil menunjuk kalimat pada gapura tersebut.
Formator yang selama ini memang sudah tidak
suka dengan keberadaaa para tukang ojek liar karena merasa terganggu kemudian
berujar dengan santainya, “Oohh......., Pro Patira et Eccelsia itu artinya
dilarang parkir di tempat ini!!!!.”
Rupanya “tipuan” Pastor tadi terbukti ampuh,
karena setelah kejadian tersebut di tempat itu tidak ada lagi tukang ojek yang
memarkir kendaraannya. Bagaimana tidak cemas, imbauan dilarang parkir saja
ditulis pada sebuah gapura.
11.
BAWA MOTOR
Dua orang frater yang kebetulan sedang
menjalankan live-in di salah satu paroki baru saja pulang mengunjungi seorang
umat dengan mengendarai motor. ketika memasuki ruang makan, pastor yang
kebetulan sedang makan siang bertanya kepada mereka.
“Dari mana saja kalian?” tanya sang pastor,
“Mengunjungi seorang kenalan” ujar salah
seorang frater yang kelihatan agak gugup.
“Dengan apa kalian tadi?”
Sambil garuk kepala, frater yang lain menjawab,
“Kami bawa motor pastor”
“Ahhhh..., boleh juga kalian, saya dan
pastor Andre saja tidak bisa” ujar
pastor dengan seyuman sambil melirik rekannya yang berpotur agak besar.
“Tetapi kemarin kan pastor membawa motor?”
balas sang frater mencela pernyataan pastor tadi.
“Ohh.... itu, kalo kemarin kami tidak membawa
motor tetapi mengendarai motor” ujar sang pastor.
Mendapat jawaban seperti itu langsung saja
kedua frater yang tadinya gugup tertawa terpingkal-pingkal.
12.
SAMBUTAN
Seusai Perayaan Ekaristi Natal, Romo paroki
mempersilahkan seorang rektor yang
kebetulan saat itu menjadi konselebran untuk memberikan sambutan sekalian
menyampaikan ucapan selamat Natal kepada umat yang hadir.
“ Mewakili komunitas, saya mengucapkan selamat Natal
kepada Romo Paroki, Dewan Paroki dan umat sekalian, saya juga berterimakasih
atas kerjasama yang selama ini sudah terjalin dengan sangat baik antara
komunitas kami dengan paroki ini,” ujar romo rektor disambut tepuk tangan oleh
umat yang hadir.
“Jika Romo paroki dan romo pembantu adaah
seumpama Gembala bagi umat sebagai domba, maka kami adalah seumpama anjing yang
siap mebantu sang gembala tadi” tambah sang rektor yang disambut dengan gelak
tawa oleh umat.
Mendengar penjelasan Romo rektor yang seperti
itu, seorang frater kemudian berujar,
“Kalo kita seumpama anjing gembala, maka kamu adalah anjing Herrder,” ujar sang
si frater sambil menunjuk salah seorang rekannya.
Tidak menerima dijuluki sperti itu, frater tadi
kumudian berujar “ Iya to,,,, anjing Herder berkaki dua hehe......”
13. MANGGA
Beberapa orang siswa yang telah melanggar
aturan karena ketahuan mencuri mangga sedang menghadap Rektor untuk
mempertanggungjwabkan perbuatan mereka. Sebenarnya mereka semua bersalah, namun
karena tidak mau menerima hukman, mereka kemudian berusaha untuk mencari alasan
yang bisa menjelaskan bahwa perbuatan mereka tidak melanggar aturan.
“Melki
kenapa kamu petik itu mangga?” tanya sang Rektor pada salah seorang dari
mereka.
Siswa yang bernama Melki kemudian menjawab,
“Saya sebenarnya tidak berniat untuk memetik mangga Romo” ujar Melki, “Saya
saat itu hanya katapel seekor burung yang berada di dahan mangga, tidak sengaja
sebuah mangga jatuh, langsung saja saya ambil.”
Lain Melki, lain juga Toto, ditanya seperti
itu, Toto berujar memberi alasan, “Saat itu saya baru saja pulang sekolah,
sambil menunggu jam makan saya duduk di bawa pohon mangga, tidak lama kemudian
sebuah mangga jatuh, sayapun memungutnya.”
“Kamu, alasanmu apa?” tanya rektor kepada siswa
ketiga yang bernama Nelis.
“Kalo saya pater, saya tidak ada maksud untuk
memetik mangga tersebut” ujarnya membela diri, “Saat itu saya sedang latihan
smesh di bawah pohon mangga, tidak sengaja sebuah mangga jatuh, sayapun
memungutnya” tambah Nelis memberi
alasan.
Mendengar penjelasan mereka Rm. Rektor hanya
geleng-geleng kepala.........
14. SAUDARANYA
YESUS
Menjelang natal salah satu aksesoris yang
selalu dipersiapkan adalah kandang natal. Hal yang sama terjadi di komunitas
kami, masing-masing frater berusaha membuat kandang natal dan berusaha
menampilkan kandang natal terbaik dan terunik di setiap unit yang mereka
tempati.
Setelah bekerja keras, dua orang frater yang
telah menyelesaikan kandang natal kemudian mulai mencari patung Yesus untuk
diampilkan. Setelah mencari, ternyata mereka tidak memiliki patung yang
lengkap, “Kita hanya memiliki satu patung Yesus kecil, kita masih kekurangan
patung Maria, dan Yoseph” ujar salah seorang frater kepada temannya.
“Tenang
TU (Teman Unit) nanti kita cari” balas temannya memberi harapan.
Beberapa saat kemudian, temannya tadi keluar membawa patung keluarga
kudus yang terdiri dari Maria, Yoseph dan Yesus.
“Berarti dalam satu kandang ada dua kanak Yesus
dong?” ujar frater yang melihat ada kejanggalan.
Mendapat pertanyaan seperti itu, temannya dengan
santai berujar, “Tenang Bro, kalo ada yang tanya kita bilang saja, yang besar
tu kakanya Yesus.......”
15. YOU’RE WELCOME
Seorang farter sangat senang karena baru saja berteman dengan seorang dari
Italia via Face Book (FB).
“Thanks for your confirm” tulis temannya dalam kotak
pesan
Mendapat pesan seperti itu, Frater yang
pengetahuan bahasa Inggrisnya pas-pasan
menjadi kebingungan untuk membalas.
Dalam situasi seperti itu seorang temannya
kemudian datang memberi bantuan.
“Tulis saja you’re welcome” ujar temannya
memberi masukan.
Dengan tertawa sinis sambil menoleh ke temannya,
frater tadi berujar, “No ulik kita le, No
kira saya tidak tahu kah? Yourwelcome itu artinya selamat datang No!”
Mendapat pernyataan seperti itu sambil
tersenyum temannya hanya bisa berujar, “Dasar
loe.......”
16. MAKAN SABDA TUHAN
Dalam kotbahnya pada sebuah perayaan Ekaristi
yang Rm. Rektor mengingatkan para frater tentang pentingnnya sabda Tuhan dalam
perjuangan mereka mengarungi jalanan panggilan.
“Manusia hidup bukan saja dari makanan dan
minuman, tetapi juga dari setiap Sabda Tuhan” ujar Rm. Rektor mengutip bacaan
Injil yang di sambut dengan anggukan kepala tanda setuju dari para frater.
Setelah mendengar kotbah tersebut, seorang frater
yang kebeteluan berbadan kurus berujar kepada
teman di sampingnya, “Kotbah ini saya betul....”
Temannya yang agak jengkel karena merasa diganggu
kemudian membalas, “Pantasan postur loe seperti
lidi, pasti karena kebanyakan makan Sabda Tuhan, makanya tidak gemuk-gemuk!!”
17. SIAPA YANG NANYA LOE FRATER
Satu hari setelah perayaan Eakrisit, Rm. Rektor mengizinkan para frater
untuk berkunjung kepada kenalan mereka. Seorang frater kemudian memanfaatkan
moment tersebut untuk mengunjungi keluarga tempat di mana dia dulu tinggal
ketika menjalankan live-in.
“Selamat siang mas, bisa bertemu dengan ibu?” ujar si frater dari balik
pagar rumah kepada seorang pemuda setelah tiba di rumah tujuan.
“Ngga ada mas, ibu lagi keluar” balas sang pemuda yang rupanya belum
mengenal frater tersebut, “Mungkin satu jam lagi baru pulang.”
“Kalo bapa.....?” tanya si frater lagi
“Juga ngga ada mas....”
Karena belum juga dipersilahkan masuk, memberanikan diri si frater
kemudian berujar, “Aku frater yang kemarin pernah tinggal di ruma ini lo mas!”
Mendengar pengakuan tersebut, si pemuda yang sudah mulai jengkel
kemudian berujar, “Siapa yang nanya loe
frater.”
Diperlakukan seperti itu si frater dengan kecewa dan sedikit kesal bercampur
malu kemudian memutuskan untuk pulang ke komunitas.
18. PESTA ALA ANAK KOS
“Kalian ada buat acara kah?” tanya seorang
frater kepada salah seorang anak kos yang kebetulan berkunjung ke komunitas
para frater.
“Ada ter....acara makan-makan gitu....”
“Apa yang kalian potong?”
“Anjing satuk ekor..”
“Bearti ada iuran nie, Masing-masing orang kumpul uang berapa? ”
“Anak-anak Timor kumpul Rp.50.000, sedangkan
anak-anak Jawa turun sedikit, mereka kumpul Rp. 40.000” jawab si anak kos
memberi penjelasan
“Kenapa bisa berbeda?”
“Harus beda ter, soalnya anak-anak Timor makan
masih pake nambah segala, sekurang-kurangnnya
satu orang pasti makan dua porsi, makanya
iurannya juga harus berbeda” jawab si anak kos.
19. ABU
Dalam sebuah perayaan Ekaristi Rm. Paroki
mempersilahkan seorang Romo tamu untuk memberikan renungan. Sebelum menyampaikan
renungan, terlebih dahulu si Romo memperkenalkan diri.
“Bpk, Ibu, Saudara/i sekalian selamat malam” ujarnya
menyapa umat. “Perkenalkan nama saya Rm. Padma kurniawan. Apaka ada yang tahu
kenapa orang tua saya memberi nama Padma?”
“Tidak tahu mo....” jawab umat serempak.
“Ayah dan Ibu memberi saya nama Padma karena
saya lahir pada Hari Minggu Palma, kalo saya lahir pada hari Minggu Paskah,
maka nama saya adalah Paskah Kurniawan, atau jika saya lahir 50 hari setelah
Paskah maka nama saya adalah Penta Kurniawan ” jawab si Romo.
Mendengar Romo tersebut menjelaskan kronologi
sejarah namanya dengan panjang lebar, seorang anak kemudian berujar, “Untung
saja Romonya lahir pada Hari Minggu Palma ya ma,,,,”
“Kalo tidak memangnya kenapa...???” tanya
ibunya.
“Coba kalo lahir pada hari Rabu Abu, pasti
namanya adalah Abu Kurniawan .....”
20. PELAJARAN BAHASA INGGRIS
Dalam sebuah pelajaran Bahasa Inggris, seorang
guru memberi tugas kepada siswanya untuk menceritakan salah satu cerita rakyat
yang berasal dari daerah mereka dalam Bahasa Inggris.
“Setelah belajar cukup lama, sekarang saya mau
mendengar pronounciation kalian, oleh
sebab itu setiap orang wajib mencari cerita dari daerahnya lalu kemudian maju
bercerita dalam bahasa Inggris kepada teman-teman lain” uja guru tersebut dalam
bahasa Inggris. “Waktu kalian dua puluh menit untuk mempersiapkan cerita
tersebut..”
Seorang murid yang tidak memperhatikan
penjelasan guru tersebut, bertanya kepada temannya yang duduk di samping, “Tadi
Bpk. Guru kasih tugas apa?”
“Kita diminta memperkenalkan diri satu per satu
dengan menggunakan bahasa Inggris...” balasa temannya dengan santai.
Setelah dua puluh menit, Guru tersebut
mempersilahkan siapa saja yang telah selesai untuk maju ke depan dan bercerita.
Murid yang tidak memperhatikan penjelasan gurunya tadi kemudian cepat-cepat
maju terlebih dahulu.
“Perkenalkan nama saya Hendrik Boka, saya lahir
di Flores pada tanggal 23 Juni 1988,” ujarnya dengan percaya diri disambut tawa
murid lain....
21. SATU KARUNG UBI
Dalam rangka melanjutkan pembangunan gedung
Gereja dan aula, sebuah kelompok kategorial kEmudian berinisiatif menggelar
acara pementasan drama. Selama aacara ini berlangsung, pada kesempatan tertentu
tampil beberapa penyanyi yang kemudian akan di lelang.
“Setelah menyaksikan adegan pertama dari drama,
kini kita akan menyaksikan penampilan seorang penyanyi lokal yang akan mempersembahkan
sebuah nomor lagu. Demi pembangunan Gereja dan aula, lagu ini akan dilelang”
ujar pembawa acara yang disambut tepukan tangan oleh para audiens.
“sekarang saya membuka acara lelang ini mulai
dari angka Rp. 5000, siapa mau menerima” tantang sang pembawa acara kepada
hadirin yang hadir
Tidak beberapa lama kemudian satu persatu yang
hadir mulai mengacungkan tangan.“Saya Rp. 5000!!” ujar salah seorang bapak dari
belakang,
Tidak mau kalah seorang bapak lain berujar,
“Saya Rp. 10.000!!!”
Pembawa acara yang melihat kesempatan kemudian
mulai menaikan tawaran, “Angkah terakhir ada di Rp. 10.000, siapa lagi yang
berani memberikan lebih” tantang sang pembawa acara lagi, “Sumbangan anda
apapun bentuknya dan berapapun nilainya akan sangat berguna bagi pembangunan
Gereja kita”
Dalam keadaan hening menunggu tawaran yang
labih tinggi dari angka Rp. 10.000, seorang ibu dari belakang kemudian
mengacungkan jarinya dan berujar.
“Saya...., satu karung ubi....”
22. SHOOT ON TARGET
Sebuah biara menetapkan hari rabu sebagai hari
olahraga. Pada hari itu setiap orang diwajibkan untuk bertasipasi daam kegiatan
olahraga, meskipun kadangkala olahraga yang dilakoni tidak sesuai dengan minat
atau hobi, misalnya saja sepak bola.
Seruhnya olahraga komunitas itdak haya terlihat
dari jumlah skor yang dihasilka atau bagaimana perjuangan hingga pertandingan
tersebut dimenangkan tetapi juga dipengaruhi oleh siapa yang terlibat di
dalamnya dan bagaiman setiap tim saling beragumen
Seorang frater yang kebetulan memiliki skill
sepak bola yang tidak terlalu mumpuni suatu ketika terlibat dalam sebuah
pertandingan sepak bola, dengan mengambil posisi sebagai striker.
Beberapa teman yang menjadi lawannyanya sering
mengejek dia karena kurang berkontribusi bagi tim.
“Mana golnya Wota tu....” ujar teman-temannya
memanasi Wota.
Teriakan bernada megejekseperti itu bukan hanya
terjadi sejkali tetapi berulang-ulang. Karena tidak terima di ejek seperti
diapun berbalik dan berkata, “Tidak apa-apa bos,,yang penting shoot on target
sudah satu” ujar dengan bangga.
23. PEROKOK
BERAT
Suatu dalam sebuah perjalanan seorang frater
bertanya kepada temannya tentang nikmatnya merokok.
“Berkaitan dengan rokok, apa yang membedakan
rokok itu ringan dan berat?” tanya frater memulai pembicaraan.
“Kalo rokok yang ringan asapnya tidak akan
menimbulkan batuk, sedangkan rokok yang berat bisa menimbulkan batuk, apalagi
kalo baru pertama” jawab temannya.
24. DILIATIN IBU
Dalam rangka tugas kuliah, beberapa frater
kemudian ditugaskan selama satu minggu untuk menjalani kegiatam live-in di
sebuah Paroki perkotaan. Untuk itu para frater tinggal di rumah-rumah umat.
Seorang frater kemudian mendapati dirinya
tinggal di rumah sebuah keluarga kaya. Keluarga ini memilki seorang putri yang
bernma Dea.
Suatu sore terjadilah percakapan anatara frater
dengan Dea.
Fr :
Dea udah madi ya?
Dea :Udah
Ter... ehhhh Frater tau ngga, kalo abis mandi Dea diliatin ibu lo.., kalo belum
bersih di suru madi lagi, klo frater udah mandi ya?
Fr : Belum
Dea :
Kalo begitu cepat sana mandi, nanti biar diliatin ibu
Fr : ??????
Komentar
Posting Komentar